DELI SERDANG : Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Ikhwan yang berada di Jl.Kelapa Sawit, Kelurahan Tanjung Morawa Pekan, Kec.Tg.Morawa, Kab.Deli Serdang Selasa (28/8/2012) sekira pukul 09.00Wib diserbu oleh sekelompok pemuda dengan menggunakan senjata tajam berupa parang dan klewang, akibatnya proses belajar mengajar dihentikan.
Kelompok pemuda yang berjumlah puluhan orang itu terlihat banyak memakai baju sebuah OKP, aksi premanisme mereka tidak hanya menghalangi aktivitas belajar-mengajar para siswa tetapi juga merusak kunci kantor sekolah dan mencuri sebuah laptop, bahkan kelompok biadab tersebut menghalangi warga yang hendak beribadah ke dalam Masjid Nurul Ikhwan. Kepolisian setempat yang mengetahui kejadian ini turun ke lokasi kejadian sekedar meredakan suasana, namun kelompok pemuda yang membawa senjata tajam satupun tidak ada yang ditindak tegas, akibatnya, MTs. Nurul Ikhwan kembali diserbu berulangkali pada sore harinya sekira pukul 18.00Wib menjelang Magrib dan hingga Rabu pagi menjelang Subuh. Informasi yang berhasil dihimpun wartawan, insiden penyerbuan MTs.Nurul Ikhwan oleh kelompok pemuda dari sebuah OKP ini dipicu soal dua lisme kepengurusan Yayasan, Yayasan MTs. Nurul Ikhwan kini telah ada dua kepengurusan, dan salah-satu kepengurusan Yayasan seorang diantaranya merupakan pengurus PAC sebuah OKP, dan diduga kelompok OKP tersebut menyerbu MTs. Nurul Ikhwan atas dasar suruhan dan bayaran dari oknum pengurus Yayasan versi yang baru. Insiden ini disesalkan banyak masyarakat, anak sekolah mestinya tidak patut mengalami peristiwa ini secara langsung, aksi preman menggunakan parang dan klewang telah dipertontonkan, kemudian juga menghalangi umat muslim mendatangi Masjid merupakan hal yang sensitif, namun kepolisian yang berada dilokasi kejadian tidak mampu bertindak tegas. “Kami sangat menyayangkan, kenapa Polisi yang melihat kelompok pemuda mengacungkan senjata tajam namun tidak mampu bertindak tegas, padahal ini jelas tindakan kriminal, apa lagi insiden ini telah merampas hak siswa-siswi yang ingin belajar, bahkan telah ada pengerusakan kantor sekolah dan pencurian, namun Polisi terlihat lemah, pantas saja aksi premanisme seperti ini kerap-kali terjadi di Tanjung Morawa”, cetus salah seorang tokoh masyarakat kepada wartawan. Terkait hal ini, Kapolsek Tg.Morawa Akp.Telly Alvin, Sik ketika ditanya wartawan melalui telepon seluler mengatakan, “MTs Nurul Ikhwan sudah aman, sudah tidak ada masalah lagi pak, udah ya, udah gak ada masalah lagi”, singkat Alvin dan langsung menutup ponselnya. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tg.Morawa Iptu. Adi Alfian yang juga dihubungi wartawan melalui telepon seluler pada Rabu itu juga menjelaskan.“Di lokasi kejadian kami tidak melihat kelompok pemuda itu membawa senjata tajam, dan memang sebelum kami datang kami dengar mereka bawa parang dan klewang, tapi setelah kami datang mungkin mereka langsung menyembunyikannya” jelas Iptu.Adi. Keterangan yang dihimpun wartawan di kantor sekolah Nurul Ikhwan Rabu siang, melalui Ketua Yayasan Nurul Ikwan yang lama H. Syamsul Bahri Munir didampingi Sekretarisnya Syamsul Rizal, SE dan Kepala Sekolah Hery Syahputra, S.Pd, bahwa aktivitas sekolah dalam dua hari ini telah terhambat dan para Siswa terpaksa dipulangkan cepat, dan beberapa orang guru telah menjadi korban penganiayaan, peristiwa ini telah dilaporkan ke Polisi, namun mengenai kasus pengerusakan kantor dan pencurian Laptop sekolah belum diterima polisi dengan dalih nama pelaku belum diketahui, jelasnya. |
Sabtu, 01 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar